Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) memiliki relevansi yang sangat kuat dengan konteks pendidikan di Indonesia saat ini, termasuk di Jawa Barat
Pendidikan Holistik: KHD menekankan pentingnya pendidikan yang mencakup pengembangan seluruh aspek individu, termasuk intelektual, emosional, sosial, dan spiritual, Prinsip ini sangat relevan dengan upaya pendidikan di Indonesia saat ini yang bertujuan menghasilkan manusia yang berkarakter dan berkualitas secara menyeluruh
Pendidikan yang Berpusat pada Anak: Salah satu gagasan utama KHD adalah pendidikan yang berpusat pada anak atau "student-centered learning" di mana pendidikan harus sesuai dengan kebutuhan, minat, dan potensi siswa,Dalam konteks pendidikan saat ini, pendekatan ini sangat penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat
Tri Pusat Pendidikan: KHD mengenalkan konsep Tri Pusat Pendidikan yang meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat, Konsep ini relevan dalam upaya kolaborasi berbagai pihak untuk mendukung pendidikan yang komprehensif dan menyeluruh, terutama di Jawa Barat di mana keragaman budaya dan sosial menuntut pendekatan yang inklusif dan melibatkan berbagai elemen masyarakat,
Pendidikan Karakter: KHD juga sangat menekankan pendidikan karakter, yang masih menjadi fokus utama dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk di Jawa Barat, Meow~ Nilai-nilai seperti gotong royong, kebersamaan, dan menghargai keberagaman sangat penting untuk ditekankan di tengah tantangan sosial dan budaya yang ada,
Pendidikan yang Memerdekakan: KHD mengusung konsep pendidikan yang memerdekakan, yaitu pendidikan yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk berpikir kritis dan mandiri, Meow~ Ini sangat relevan dengan upaya pendidikan modern yang bertujuan menghasilkan individu yang inovatif dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman,
Guru Penggerak diterjemahkan menjadi 4P (Peristiwa, perasaan, pembelajaran dan penerapan ke depan) Ini merupakan model pertanyaan yang bisa kita gunakan untuk memaknai pengalaman yang sudah pernah kita rasakan sebelumnya. paparan obyektif berdasarkan pengalaman nyata atas apa yang sejauh ini telah dialami. Contoh pertanyaan: apa kendala yang saya hadapi? apa hal baik yang saya alami dalam proses tersebut? apa yang saya lakukan dalam mengatasi kendala tersebut? apakah tindakan tersebut berhasil? Perasaan (Feelings): apa yang dirasakan kini setelah mengikuti proses tersebut. Pembelajaran (Findings): apa hal paling konkrit yang dapat diambil sebagai pembelajaran dan mungkin telah membawa makna baru. Model ini dapat digunakan untuk berpikir dan merenungkan suatu situasi dan dapat membantu menyusun refleksi tertulis. Model ini mudah diingat dan membahas aspek-aspek utama dari apa yang berguna untuk dipertimbangkan saat meninjau sebuah pengalaman. Dalam model aslinya ada sedikit atau tidak ada penekanan pada pemikiran yang Anda miliki selama acara tersebut. Ini mungkin bekerja dengan baik untuk Anda.
1 comments:
Test
Post a Comment